Rabu, 30 April 2008

2 KUMPULAN CERPEN RENDRA
























Kali ini Burungmerak Press menerbitkan kumpulan cerpen Rendra. Banyak yang tidak menyangka kalau Rendra pernah produktif menulis cerpen. Cerpen-cerpen tersebut ditulis kira-kira separuh abad yang lalu.

Membaca cerpen Rendra tidak hanya membaca suasana dan ide cerita yang disuguhkan. Suasana dan ide cerita itu selalu menarik, sebab kita tahu Rendra memang seorang dramawan yang pasti terbiasa menggarap elemen tersebut. Tetapi lebih dari itu, dengan membaca cerpennya kita bisa pula merunut bagaimana seorang Rendra memahami lika-liku kepribadian manusia, dengan bahasanya yang unik dan segar.

Perbedaan membaca cerpen Rendra dengan membaca puisinya adalah, dalam membaca cerpen Rendra sesekali kita bisa mengintip sisi lain seorang Rendra dari perspektif sehari-hari yang lugas, nakal, bahkan lucu. Sisi yang kita tidak bisa menemukan ketika membaca puisi-puisinya.

Ada dua kumpulan. Kumpulan yang pertama Ia Sudah Bertualang (cerpen-cerpen antara tahun 1954-1957). Seno Gumira Aji Darma, seorang cerpenis terkemuka saat ini, memberikan catatannya di akhir buku.

Yang ke dua kami himpun dalam Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu (cerpen-cerpen antara tahun 1954-1961). Pengantar ditulis oleh Binhad Nurrohmat.

Judul : Ia Sudah Bertualang

Penulis : Rendra

Penerbit : Burungmerak Press 2007

Ukuran/hal : 14.5 X 20 cm / 122 halaman

Harga : (…)


Judul : Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu

Penulis : Rendra

Penerbit : Burungmerak Press 2007

Ukuran/hal : 14.5 X 202 cm / 176 halaman

Harga : (…)

SENI DRAMA UNTUK REMAJA

Pertunjukan sandiwara mempunyai banyak unsur. Yaitu: permainan para aktor, tata-rias, tata pakaian, tata panggung, tata cahaya, tata musik, penyutradaraan, dan naskah yang menjadi dasar permainan sandiwara itu. Semua unsur itu secara keseluruhan merupakan ‘bangunan’ sandiwara. Di dalam buku ini kita akan bersama-sama mengurai dan mempelajari bangunan itu. Adapun ilmu yang mempelajari bangunan sandiwara disebut dramaturgi.

Pelajaran semacam itu perlu untuk meningkatkan penghayatan kita terhadap sandiwara sebagai penonton. Sehingga kita mampu untuk bisa lebih asyik atau lebih kritis dalam menghadapi sebuah pertunjukan. Sedangkan untuk para calon dramawan atau para calon kritikus sandiwara, hal itu akan berguna untuk bisa lebih mempertajam wawasannya terhadap seni sandiwara.

Dramaturgi berkembang sebagaimana juga sejarah berkembang. Dramaturgi di zaman Yunani Purba berbeda dengan dramaturgi di zaman abad pertengahan Eropa. Selanjutnya dramaturgi di satu tempat bisa berbeda dengan dramaturgi di tempat lain, karena pengaruh kebudayaan yang juga berbeda. Ketoprak di Jawa berbeda dengan Arja di Bali dan berbeda pula dengan drama di Eropa.

Sangat menarik mempelajari bagaimana manusia dari berbagai kebudayaan yang berbeda berusaha untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan jiwanya melewati seni drama. (Rendra)


Judul : Rendra, Seni Drama untuk Remaja.

Penulis : Rendra

Penerbit : Burungmerak Press 2007

Ukuran/hal : 14 X 21 cm / 176 halaman

Cetakan : Ke empat

Harga : (…)

AKAN TERBIT > Membela Masa Depan

Di zaman pra-ilmiah orang datang kepada dukun atau shaman untuk menujumkan apa yang akan terjadi di masa depan. Lalu ada upacara berdoa bersama untuk menolak bala, membuat sajen, berpuasa, dan bertapa.

Rahwana, perampok- perampok, dan pencuri- pencuri juga melaksanakan puasa, dan tapa supaya rencana-rencana mereka berhasil baik apabila nanti dilaksanakan.

Tetapi di zaman modern yang ilmiah ini manusia sudah mulai bisa menemukan berbagai variasi cara rasional untuk berantisipasi terhadap masa depan.

Di zaman modern ini orang tidak lagi datang kepada shaman atau dukun, tetapi ia mengumpulkan jejak fakta-fakta yang melekat di masa lalu dan yang sedang menjadi atau terjadi di masa kini.

Dari penelaahan akan fakta-fakta di masa lalu dan di masa kini orang lalu bisa menebak apa yang bakal terjadi di masa datang. Bahkan dengan memanfaatkan peningkatan daftar fakta-fakta yang baik dan berguna untuk kehidupan, orang bisa mempersiapkan kejadian-kejadian yang baik di masa depan.

Judul : Rendra, Membela Masa Depan (Kumpulan Orasi)

Penulis : Rendra

Editor : Edi Haryono

Penerbit : Burungmerak Press